“Berawal dari kebiasaan, akhirnya berubah menjadi peluang.” Inilah yang menjadi awal cerita hadirnya inovasi baru rendang kemasan Uni Farah yang kini mulai dikenal luas oleh para konsumen.
Sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMZjDlTHoqJDVHxmjhIZv54s0_2UtJChsZA-ivKDgxnrzuN0ivLNAP9hmhM5yRHabyNNxRSCMB4dJfkBVF8ENnJJFBDntvD1uSGNMeThCtWp9MuirNjBcCVHcqQO6we06tqCvcEHtpEE8/s1600-h/brosur+halaman+depan+jpeg.jpg dan https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfYMEaZr1X2V4Pq3GxRGY4NILEzehc_7KMyT7nJMNlhAwQyXSkfyGJ8zdsemrr1n0oe6NJwjnJWxxBI-dn_7jNmDfUiquliJngHhxS2L0DtlTlvXJsQlKW4OIVq47E46Jl59lMfUC_8WE/s1600-h/brosur+insert+parsel+jpeg.jpg
Bila
selama ini kita hanya mengetahui rendang sebagai salah satu menu
andalan di berbagai restoran padang yang menjamur di seluruh pelosok
nusantara. Reno Andam menawarkan sebuah inovasi baru yang belum pernah terpikirkan oleh pelaku bisnis lainnnya. Yaitu rendang padang dalam kemasan kedap udara (vacuum packed).
Tidak
seperti rendang basah lainnya yang tak bisa bertahan lama, rendang Uni
Farah dapat bertahan hingga berbulan-bulan lamanya tanpa tambahan bahan
pengawet sedikitpun. Inovasi ini mulai dikenalkan Andam ke pasaran
sejak tahun 2004 yang lalu. Kebiasaannya mengirim masakan rendang kepada
para kerabat yang lokasinya cukup jauh, menginspirasi ibu rumah tangga
ini untuk menciptakan rendang yang bisa bertahan lama, mengingat proses
pengiriman produk biasanya memakan waktu yang cukup lama.
Hal itulah yang akhirnya membuat Andam mulai bereksperimen untuk
menciptakan rendang kemasan dengan cita rasa unik dan kemasan yang
menarik. Cita rasa unik sendiri didapat dari proses produksinya yang
masih alami, dengan proses pengadukan secara manual di atas tungku kayu
selama 7 jam. Rendang buatan Andam menjadi lebih tanak, dan tidak mudah
basi. Sedangkan kemasan menarik ditampilkan Andam dengan menawarkan
produknya dalam berbagai pilihan wadah kedap udara, seperti kemasan
plastik, toples, mangkok, serta paper bag yang semuanya cukup praktis
dan sangat menjual.
Keunikan yang ditawarkan ibu dua anak ini pun
mendapat tanggapan positif dari masyarakat luas. Sebab, tidak hanya daya
tahannya saja yang bisa melebihi masakan rendang pada umumnya. Produk baru
yang ditawarkan Andam juga memiliki cita rasa alami yang khas dengan
rendang asli Padang. Bahkan untuk menyiasati selera pasar yang berbeda,
Andam memberanikan diri untuk menambahkan varian rendangnya dalam
berbagai pilihan rasa, seperti rendang daging sapi, rendang paru,
rendang kentang, serta rendang udang.
Sesuai dengan varian rasa
yang ditawarkan Andam, harga rendangnya pun juga beragam. Mulai dari Rp
20.000,00 sampai Rp 270.000,00. Biasanya untuk satu kilogram rendang
daging sapi, Andam membandrol dengan harga Rp 170.000,00 (berisi 22
potong rendang sapi). Untuk rendang kentang ditawarkan dengan harga Rp
75.000,00/kg, rendang paru dihargai Rp 180.000,00/kg, sedangkan untuk
rendang udang dihargai Andam sebesar Rp 270.000,00 untuk tiap
kilogramnya.
Meskipun harga yang ditawarkan Andam terbilang cukup mahal jika dibandingkan dengan masakan rendang lainnya. Namun karena kualitas produk
yang ditawarkan sangat memuaskan, konsumen pun tidak segan untuk
merogoh kantongnya lebih dalam guna mendapatkan rendang Uni Farah. Tak
heran jika omset puluhan juta rupiah berhasil diperoleh Andam setiap
bulannya.
Dengan menjaga proses produksi secara alami, Andam
berharap cita rasa rendang buatannya bisa menjadi obat rindu bagi
sebagian besar konsumennya yang sedang berada diperantauan. Serta
menjadi sebuah pilihan tepat bagi konsumen lainnya yang ingin memberikan
bingkisan unik kepada kerabatnya. Semoga info produk untuk pekan ini, dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca yang sedang bingung mencari peluang usaha. Salam sukses!!!
Sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMZjDlTHoqJDVHxmjhIZv54s0_2UtJChsZA-ivKDgxnrzuN0ivLNAP9hmhM5yRHabyNNxRSCMB4dJfkBVF8ENnJJFBDntvD1uSGNMeThCtWp9MuirNjBcCVHcqQO6we06tqCvcEHtpEE8/s1600-h/brosur+halaman+depan+jpeg.jpg dan https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfYMEaZr1X2V4Pq3GxRGY4NILEzehc_7KMyT7nJMNlhAwQyXSkfyGJ8zdsemrr1n0oe6NJwjnJWxxBI-dn_7jNmDfUiquliJngHhxS2L0DtlTlvXJsQlKW4OIVq47E46Jl59lMfUC_8WE/s1600-h/brosur+insert+parsel+jpeg.jpg
Sumber artikel: http://bisnisukm.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar