Jumat, 25 Maret 2011

Senyuman untuk Pelanggan

Bandingkan dua mimik wajah berikut: senyum dan cemberut. Reaksi orang yang melihat kedua ekspresi ini akan memiliki persepsi yang berbeda. Orang yang sedang tersenyum lepas, memiliki kekuatan untuk membuat orang lain merasa senang dan tanpa beban. Bila seseorang melihat orang lain sedang cemberut, biasanya cenderung menjauhinya. Walaupun, juga ada yang menghampirinya untuk mencari tahu kenapa orang itu cemberut. Begitu pula saat Anda berinteraksi dengan orang lain dalam berbisnis, senyuman bisa melanggengkan transaksi Anda. Anda menunjukkan sikap ramah yang membuat konsumen merasa aman dan nyaman membelanjakan uangnya demi produk Anda. Bisa jadi, produk Anda sebenarnya hampir sama spesifikasinya dengan produk pesaing Anda. Namun, ketika Anda merespon konsumen dengan mendekati sifat humanity-nya, maka konsumen akan memperoleh kepuasan yang berujung pada loyalitas. Senyuman juga akan berimplikasi positif pada psikologis Anda. Senyuman itu mampu menciptakan kegembiraan, membuat suasana menjadi ceria, membantu mengembangkan keinginan yang baik dalam bisnis, membangkitkan semangat, dan mempererat hubungan dengan orang lain. Dan, dengan tersenyum, Anda dapat mengatur perasaan. Sehingga, Anda menjadi lebih bersemangat dan dimampukan untuk melayani pelanggan dengan lebih baik, atau menjual dengan efektif. Tidak asal tersenyum, lho. Anda harus melakukan senyuman itu dengan ketulusan yang muncul dari balik hati Anda. Jamil Azzaini seorang inspirator yang sukses dengan buku Kubik Leadership, memberikan tips senyum tulus yang dinamai dengan “Senyum 227". Caranya, saat tersenyum, tarik ke atas sudut bibir kiri sepanjang dua centi, sudut bibir kanan dua centi, dan kembangkan selama tujuh detik lamanya. Senyum seperti ini yang disebut Jamil Azzaini dengan senyum yang tulus. Dan, bukan senyum basa-basi seperti senyum service excellent menurut SOP (Standard Oprational Procedure) belaka. Tjantana Jusman mengatakan, salah satu faktor penentu kesuksesan layanan pelanggan di banyak perusahaan ternyata adalah keramahan yang terpancar dari balik senyuman para karyawannya. Dari segi perasaan, senyum adalah obat yang paling mujarab untuk mengatasi kekurangberuntungan hati dan jiwa, bahkan perang. Dengan senyum, dapat menghilangkan kesedihan, gundah gulana, gelisah, dan keresahan. Saat Anda mendapati banyak persoalan yang membelit pikiran Anda, cobalah tersenyum tulus. Maka, Anda bisa bisa merasakan beban tersebut menjadi lebih ringan. Aktivitas tersenyum sering pula dilakukan oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam. Kehidupan Rasulullah senantiasa dihiasi dengan senyuman. Para sahabat adalah saksi kehidupan yang penuh dengan senyuman. Abdullah bin Al-Harits radliallahu’anhu menuturkan, yang artinya, “Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebuh banyak tersenyum daripada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Riwayat At-Tirmidzi). Dalam sebuah riwayat disebutkan pula, “Belum pernah aku menemukan orang yang paling banyak tersenyum seperti halnya Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam.” (Riwayat At-Tirmidzi). Senyum mempunyai banyak manfaat dalam membantu pelayanan Anda kepada konsumen. Beberapa manfaat senyum yang dikaitkan dengan pelayanan, antara lain: a. Senyum Membuat Anda Menjadi Terlihat Lebih Menarik Dengan tersenyum untuk orang lain akan membuat penampilan Anda menjadi lebih menarik. Karena, penampilan rapi dan menarik merupakan salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan suatu pelayanan. Jika Anda berpenampilan buruk dan berkesan asal-asalan, maka konsumen juga tidak akan mau untuk berhubungan dengan Anda. Penampilan yang rapi memang diperlukan. Namun, meski penampilan Anda terlihat begitu menarik, bila selalu memasang muka masam maka layanan yang Anda lakukan tidak akan pernah berhasil. Karena itu, disamping penampilan yang rapi, senyum tetap diperlukan agar penampilan Anda terlihat lebih menarik. b. Senyum Membuat Anda Terlihat Lebih Sukses Calon konsumen akan merasa lebih percaya akan kualitas pelayanan yang Anda tawarkan, jika Anda terlihat begitu yakin dan berpenampilan layaknya seseorang yang sukses. Selain penampilan yang prima, gaya yang meyakinkan, dan tata bahasa yang baik, senyum memang perlu dilakukan untuk membuat seseorang terkesan lebih sukses. Karena, penampilan yang berkesan sukses dan meyakinkan, biasanya menambah kepercayaan konsumen kepada pelayanan yang disediakan oleh perusahaan. c. Senyum Membuat Anda Cenderung Berpikir Positif Jika Anda tersenyum, maka hati juga akan merasa lebih senang dan sanggup menerima segala keadaan yang ada. Dalam menjalankan pelayanan kepada konsumen, terkadang Anda juga menerima perlakuan yang tidak menyenangkan. Namun, jika kita berusaha untuk ikhlas dan tetap tersenyum serta tidak terus menggerutu, maka hal tersebut akan membantu Anda senantiasa berpikir positif menghadapi segala kenyataan yang ada. Selanjutnya, Anda akan sanggup untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan konsumen. Konsumen pun akan merasakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh perusahaan Anda sangat memuaskan. d. Senyum Mengubah Mood Seseorang Dalam menyediakan pelayanan, terkadang Anda mengalami hal yang tidak menyenangkan dari konsumen. Apalagi, jika konsumen itu sedang dalam mood yang tidak baik. Senyum merupakan cara yang efektif untuk menjernihkan keadaan yang ada. Karena, ketika Anda tidak terjebak dengan mood konsumen yang lagi buruk dan tetap tersenyum padanya, maka hal itu dapat menjernihkan keadaan yang ada dan mengubah mood konsumen yang awalnya buruk menjadi lebih baik. Sehingga, dia akhirnya akan merasakan kepuasan ketika memanfaatkan pelayanan dari perusahaan Anda. Senyum adalah lambang optimisme, simpati, empati, keceriaan, berpikir positif, persahabatan dan sikap-sikap positif lainnya. Tidak ada salahnya kan bila Anda selalu menyempatkan bibir Anda untuk selalu tersenyum? Selain Anda akan lebih mudah bergaul dengan para konsumen Anda, senyuman bisa menjadi awal dari kerberhasilan bisnis Anda. Tersenyumlah. (Ilham/berbagai sumber) Sumber: Majalah Pengusaha Muslim Edisi Mei 2010 Artikel www.PengusahaMuslim.com

Read More..

7 Kunci Menemukan Rekanan Ideal

Dalam dunia usaha kecil, seringkali ada permintaan umum: menemukan rekan bisnis yang ideal. Biasanya ini berakar dari kebutuhan untuk “menyingkirkan” peran atau tugas yang kita kerjakan. Seperti marketing, keuangan atau sales. Saya menyadarinya saat memulai usaha dimana saya merasa putus asa menemukan rekan yang menguasai marketing dan sales dengan lebih baik dibandingkan saya. Saya merasa yakin jika saya bisa melepaskan dari pundak saya dan fokus pada dengan menjadi pelatih yang hebat maka bisnis saya akan berkembang pesat! Ya..empat tahun kemudian, saya tidak pernah menemukan rekan tersebut tapi saya menemukan cara untuk mengembangkan bisnis. Saya menyadari nilai rekanan marketing. Rekanan marketing adalah pengusaha lain yang bersedia melakukan lintas pasar produk dan jasa Anda pada prospek dan klien. Tidak semua orang menjadi “calon rekan yang ideal.” Terkadang Anda harus memperjelas dengan siapa Anda ingin bermain sehingga Anda tidak perlu telalu banyak pilihan. Jadi saya akan membagi 7 Kunci untuk menemukan rekanan yang ideal. Mindset Rekanan. Apakah orang tersebut memiliki kriteria yang dibutuhkan sebagai seorang rekanan? Tidak semua orang bisa. Faktanya, beberapa orang menjadi rekan yang buruk karena mereka terlalu mandiri atau mereka tidak suka bermain dengan orang lain. Penting untuk memahami mengapa sesorang mengejar rekanan tersebut. Apakah mereka menginginkan penjualan yang cepat atau mereka sangat ingin bergabung dengan Anda dalam bisnis jangka panjang? Penyelarasan Nilai. Dengan mengetahui 3 nilai teratas, maka bisa membantu Anda memperjelas apa yang dibutuhkan untuk jangka panjang. Jika nilai inti seseorang adalah kemandirian dan yang lainnya adalah kolaborasi, mungkin pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan akan berat. Ini sangat dibutuhkan jika Anda bekerja sama dalam menyelesaikan proyek. Berbagi visi. Apakah Anda berbagi hasrat untuk keluaran yang dihasilkan? Apakah Anda berdua melihat keluaran yang sama? Atau apakah seseorang ingin melepaskan peluang mereka dan yang lainnya ingin memiliki kerja sama dalam jangka panjang. Apakah Anda pernah bertemu pasangan suami-istri dimana yang satu ingin anak sedang yang satunya tidak? Akhirnya mereka berpisah. Berbagi visi untuk keluaran yang dihasilkan penting untuk menjaga keselarasan dalam hubungan. Gaya kerja yang kompatibel. Ini sangat penting. Apakah Anda berdua memimpikan bekerja dengan jam yang lama dan berat untuk mencapai tujuan?. Apakah orang tersebut memiliki anak yang lebih membutuhkan perhatian mereka? Apakah Anda berdua bersedia melakukan apapun untuk menyelesaikan pekerjaan? Kekuatan yang saling melengkapi. Jika Anda berdua suka melalui hal yang sama dan tidak ada satupun yang mau mengerjakan pekerjaan lain, maka Anda akan bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Akankah Anda melimpahkan ke pihak lain? Pastikan Anda berdua memiliki kualifikasi untuk melakukan peran Anda – atau yang lain yang bisa menyebabkan tekanan dan kekecewaan. Saat Anda meluangkan waktu untuk menggali minat terbaik Anda akan menjadikan bahan kerjasama yang baik, saya mendorong Anda untuk meluangkan waktu untuk menggali jika rekan pengusaha Anda akan menjadi “rekan” yang baik. Tidak ada yang lebih buruk dibandingkan saat ditengah-tengah proyek Anda menyadari tidak suka berbisnis dengan orang tersebut. Saat Anda menggali kunci diatas dan siap untuk melangkah, pastian untuk menetapkan perjanjian (saya sarankan memiliki kontrak). Jika Anda mengikuti langkah-langkah di Metode Tujuan yang tidak bisa terhentikan, Anda akan menyadari bahwa Anda memiliki dasar yang kuat untuk menciptakan sukses bersama “yang tidak tertahankan”. Happy partnering! Penulis: Melanie Benson Strick, Coach Pengusaha Sukses, mengajarkan pengusaha bagaimana menghentikan rasa kewalahan sehingga mereka bisa menghasilkan pendapatan yang lebih banyak, kebebasan dan nama baik yang lebih. Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com Artikel: www.pengusahamuslim.com

Read More..