Rabu, 30 Maret 2011

Kriiukk…Kriiukk…Keripik Singkong Rasa Gadung

Keripik singkong atau ketela sangat banyak disukai oleh semua kalangan, baik tua maupun muda, kalangan bawah ataupun kalangan atas, sebagai makanan cemilan. Biasanya keripik singkong atau ketela ini merupakan makanan yang disajikan untuk tamu ataupun sebagai teman untuk ngobrol – ngobrol. Dari pangsa pasar yang sebesar ini, sehingga pembuat keripik singkong di Indonesia sangat banyak bermunculan, selain itu juga karena proses pembuatan kripik singkong pun bisa dilakukan dengan cara tradisional sekalipun. Keripik singkong dengan beragam aneka rasa juga sangat bermunculan, mulai dari rasa gurih, manis, asem, pedas, hingga rasa lainnya. Dibandingkan dengan kripik tales, memang kripik singkong lebih banyak disukai. Karena kripik tales harganya agak lebih mahal, namun keripik tales memiliki rasa yang lebih gurih dan renyah dibanding keripik singkong. Di daerah Sidomukti Jenawi Kab. Karanganyar Jawa Tengah, terdapat produksi keripik singkong namun memiliki rasa gadung ( gadung : sejenis umbi rasanya mirip dengan tales ). Gadung sejenis umbi yang memiliki banyak getahnya. Jika dimakan namun masih terdapat getahnya, maka akan bisa mengakibatkan rasa pusing gatal di lidah. Jika dibuatkan keripik, proses pembersihan gadung lebih terasa sulit dengan melakukan pembersihan getah secara berulang – ulang. Rasa gadung sebenarnya mirip dengan tales yang sudah dikenal oleh masyarakat. Jika anda sudah pernah merasakan keripik tales, mungkin rasa ini sudah tidak asing lagi. Karena lebih gurih namun tidak membuat pahit atau sepet jika dimakan terus menerus. Berbeda dengan keripik singkong, jika kita makan dalam waktu lama, dimulut akan terasa panas, atau bahkan ada yang terasa pahit atau sepet. Proses pembuatan kriiukk…kriiukk…kripik singkong rasa gadung ini sebenarnya mirip dengan proses pembuatan keripik singkong pada umumnya, namun disini singkong atau ketela melalui proses yang agak lebih lama dalam masa perendaman dan direbus. Sehingga rasa dari ketela ini akan hilang sendirinya, dan timbul rasa seperti gadung. Ibu Warti yang juga sebagai produsen ketela rasa gadung ini, memberikan beberapa langkah untuk membuat kripik singkong rasa gadung ini. Berikut proses pembuatan kripik singkong rasa gadung : 1. Ketela atau singkong atau ubi kayu yang sudah diambil, dibersihkan terlebih dahulu, dan dikupas kulitnya. 2. Setelah itu, ketela ini dirajang dengan mesin perajang, sehingga berbentuk bulat, tipis . 3. Setelah perajangan, ketela tersebut direbus selama beberapa jam ( 1-2 jam ) 4. Kemudian dilakukan perendaman dengan air. 5. Pada proses perendaman ini dilakukan pencampuran bumbu – bumbu sesuai dengan rasa yang diinginkan, bumbu tersebut seperti : garam, bawang, dll. 6. Setelah itu, ketela kembali dikukus atau di uapkan dengan waktu secukupnya. Hingga terlihat warna agak kekuning – kuningan. 7. Setelah proses penguapan selesai, baru dilakukan penggorengan. Rasa ketela akan hilang selama proses perendaman dan perebusan secara berulang – ulang tersebut. Dengan demikian rasa gadung yang hampir tidak memiliki rasa, dapat dimunculkan pada ketela ini. Resep ini dapat Anda jadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan bagi Anda. Sumber http://bisnisukm.com

Read More..

Bisnis Pulsa Elektrik Menjadi Usaha yang Menarik

Butuh pulsa…..?????? Ya, hampir semua orang kini butuh pulsa. Alat komunikasi yang mereka gunakan setiap hari membutuhkan asupan makanan yang biasa disebut pulsa, untuk melancarkan komunikasi yang mereka butuhkan. Menjamurnya bisnis pulsa yang dapat ditemukan dimana saja baik di pinggir jalan hingga di pusat keramaian, menunjukan bahwa pulsa dibutuhkan masyarakat kapan saja dan dimana saja. Besarnya permintaan masyarakat akan pulsa memberikan satu celah bagi para pencari usaha untuk memperoleh keuntungan dari peluang usaha tersebut. Saat ini peluang bisnis pulsa memiliki berbagai pilihan sistem, dari cara yang murah dan mudah hingga cara yang membutuhkan modal cukup besar pun dapat dijalankan. Salah satu peluang usaha pulsa yang murah dan mudah dijalankan adalah binis pulsa elektrik. Bisnis pulsa elektrik dapat dilakukan dengan menggunakan satu chip atau nomor ( GSM atau CDMA ), itu artinya hanya dengan satu handphone sudah dapat digunakan untuk bertransaksi jualan pulsa ke semua operator. Selain kemudahan tersebut, pendaftaran untuk menjadi agen pulsa elektrik juga cukup mudah. Hanya dengan menyetorkan deposit awal dengan minimal Rp 50.000,00 kita sudah dapat berjualan pulsa elektrik. Serta tidak ada biaya tertentu sebagai pendaftaran awal, sehingga siapa saja dapat memulai bisnis ini tanpa menunggu modal besar yang mereka miliki. Ketatnya persaingan bisnis pulsa yang ada, membuat para agen pulsa elektrik juga mengembangkan usaha yang mereka jalankan. Selain pelayanan transaksi melalui sms mereka juga memberikan pelayanan kemudahan transaksi melalui yahoo messenger, sehingga transaksi jadi bisa lebih cepat dan lebih murah dari sms. Serta complain yang ada juga dapat ditanggapi dengan cepat dan tepat. Kemudahan yang ada membuat bisnis pulsa elektrik menjadi usaha yang menarik. Bagi Anda yang berminat dengan bisnis pulsa elektrik, berikut kami berikan beberapa tips untuk memulai usaha tersebut. Tetapkan dana yang akan Anda depositkan ( biasanya minimal Rp 50.000,00 ) Setelah itu mintalah nomor rekening bank yang digunakan untuk menyetorkan deposit Anda Jika ingin mentransver dana, kami sarankan setelah Anda mendapatkan PIN kode untuk melakukan transaksi. Untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan. Setelah mendapatkan konfirmasi penerimaan pendaftaran, Anda sudah dapat melakukan transaksi penjualan pulsa elektrik Sumber http://bisnisukm.com

Read More..

Solusi Cerdas Pemanfaatan Koran Bekas Menjadi Aneka Macam Kerajinan

Mengetahui info dan berita terupdate mengenai berbagai hal sudah menjadi kebutuhan setiap manusia. Untuk mengetahui isi dunia kita tidak perlu berkeliling dunia. Kemudahan akses informasi sekarang ini memudahkan orang untuk mengetahui kabar terkini bahkan hingga ke tempat yang jauh sekalipun. Ada banyak media informasi misalnya televisi, radio, internet, majalah, buku, maupun koran. Koran…Salah satu media informasi yang tidak pernah surut bahkan semakin menjamur. Sampai saat ini koran merupakan salah satu media informasi yang cukup diminati masyarakat. Bahkan tidak sedikit orang yang berlangganan koran untuk mengupdate informasi terbaru. Pertanyaannya sekarang. Setelah Anda baca, lalu Anda kemanakan koran – koran tersebut??? Jika Anda diamkan begitu saja, maka lama-kelamaan akan menumpuk dan mengotori rumah Anda. Cara paling praktis yang biasa dilakukan banyak orang adalah menjualnya ke tukang loak. Masalah rumah pun selesai. Sebuah solusi praktis yang cukup baik memang. Namun sebenarnya ada solusi cerdas pemanfaatan koran bekas menjadi aneka macam kerajinan. Koran-koran bekas yang awalnya hanya mengotori rumah itu dapat Anda olah menjadi barang-barang yang memiliki fungsi sehingga bisa dipakai serta mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi Tahukah anda bahwa ternyata limbah-limbah koran tadi dapat di olah menjadi berbagai macam produk kerajinan seperti kap lampu, vas bunga, tempat tisu, tempat majalah, keranjang buah, tempat pensil, baki, keranjang sampah, dompet, wadah perhiasan, wadah telepon genggam, tempat pakaian kotor, asbak, hiasan dinding dan masih banyak lagi. Jika seperti ini bukan saja masalah rumah Anda selesai, namun ada nilai plus berupa pendapatan yang lumayan dari penjualan barang-barang kerajinan tersebut. Sebagai gambaran untuk satu tempat pakaian kotor berukuran diameter 30 cm dan tinggi sekitar 50 cm, membutuhkan 1,5 kg kertas koran dan 1 kg kawat steinless, ditambah lem dan lainnya, dbutuhkan modal sekitar Rp 35 ribu. Namun setelah jadi produk tersebut bisa dijual dengan harga Rp 100 – Rp 125 ribu. Adapun bahan – bahan yang diperlukan untuk membuat kerajinan dari koran bekas adalah: Kertas koran, lem, kawat dan cat. Sedangkan alat-alat yang dibutuhkan adalah palu untuk meratakan, gunting, cutter, meteran, tang, dan beberapa peralatan sederhana lain. Secara umum cara pembuatan kerajinan dari koran bekas dapat dijelaskan sebagai berikut. Proses pertama diawali dengan membagi atau memotong kertas koran dan menggulungnya sebanyak kebutuhan. Satu lembar koran biasanya dibagi 6 hingga 8 bagian memanjang. Setelah itu diplintir atau digulung kecil-kecil atau sesuai ukuran yang diinginkan. Menggulungnya menggunakan kawat atau lainnya sesuai ukuran sehingga gulungan menjadi sama besarnya dan di bagian ujung akhir penggulungan dilem agar tidak terlepas. Setelah itu dianyam seperti lazimnya menganyam kerajinan anyam lainnya dengan hitungan keluar masuk dan atas bawah sesuai motif yang diinginkan atau teknik seperti jahitan. Rangkanya dipakai kawat steinless yang juga dilapisi koran. Di tiap akhir anyaman, untuk menguatkan ikatan ujungnya hanya memakai teknik selip–menyelipkan tiap ujungnya pada anyaman teakhir tanpa harus diikat. Di beri lapisan vernis atau dicat sesuai dengan warna yang diinginkan. Terakhir, dapat ditambahkan aksesoris seperti bunga atau kupu-kupu dll, untuk mempercantik. Produk yang sudah jadi dipastikan kuat dan tahan air karena adanya dua lapisan luarnya. Lapisan tersebut adalah lapisan lem kayu untuk memperkuat serta lapisan vernis atau cat untuk mengkilapkan serta menjagahnya air masuk kedalam pori-pori kertas. Sehingga produk tersebut dipastikan kuat dan tahan air. Namun perlu diperhatikan juga bahwa produk kerajinan koran bekas ini harus dihindarkan dari tempaan sinar matahari langsung. Sinar langsung ini akan menyebabkannya warnanya akan cepat pudar. Sumber http://bisnisukm.com

Read More..

Peluang Bisnis Mahar Hias

Ide berbisnis bisa datang dari mana saja. Coba pertajam insting bisnis anda dengan melihat lebih dekat ke lingkungan sekitar. Hal apa yang tidak pernah sepi sehingga dapat membuka peluang bisnis yang tahan lama??? Pernikahan..ya itulah jawabnya. Orang yang melangsungkan acara pernikahan akan selalu ada dan tidak akan punah. Adapun salah satu syarat dalam acara pernikahan umat Islam, yakni pemberian mahar atau mas kawin. Memberikan mahar sesuai dengan kerelaan dari pihak wanita yang hendak dinikahinya merupakan kewajiban calon suami. Mahar atau Mas kawin adalah harta yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki (atau keluarganya) kepada mempelai perempuan (atau keluarga dari mempelai perempuan) pada saat pernikahan. Seperangkat alat sholat dan uang tunai menjadi mas kawin yang sering digunakan. Agar lebih memberikan kesan dan kenangan indah yang tak terlupakan, uang mahar dan seperangkat alat sholat dapat dibuat hiasan. Memberikan mahar dalam balutan bingkisan terindah bisa jadi merupakan sebuah kado pernikahan terindah yang diberikan kepada sang calon istri. Dari sini Anda dapat melihat bahwa peluang bisnis penyedia mahar pernikahan atau jasa hias mahar pernikahan tentu merupakan pilihan yang cukup menjanjikan. Momen pernikahan bisa dikenang saat melihat pigura mahar tersebut. Uang mahar hias atau seperangkat alat sholat dapat dibentuk menjadi desain-desain yang unik dan menarik sekaligus cantik. Peluang bisnis mahar hias ini dapat dijadikan bisnis yang bisa mendatangkan rejeki. Mahar hias dapat dibuat dengan cara dilipat, digulung, dihias atau dibentuk sesuai desain mahar yang diinginkan sehingga tampilannya menjadi unik dan cantik. Untuk uang mahar, selain menggunakan uang kertas, dapat juga digunakan uang pecahan logam sebagai variasi. Bentuk desainnya bisa apa saja, bunga, masjid, burung, perahu, pesawat, dll. Setelah uang mahar dibentuk dan dihias maka uang mahar hias ini dimasukkan ke dalam bingkai timbul dan nantinya akan tampak seperti lukisan sedangkan seperangkat alat sholat ditata didalam keranjang bambu. Selain bahan utama berupa uang dan seperangkat alat sholat, untuk mempercantik dapat ditambahkan juga bahan-bahan seperti bintang-bintangan, rantai manik-manik, ranting, agel, sorgum atau rumput kering, kupu-kupu dari bulu, rantai untuk mahar kapal, pasir putih, monte untuk mahar bentuk penyu, mata Imitasi, kertas daur ulang untuk bentuk rangkaian bunga, triplek, dan kain flannel. Sumber http://bisnisukm.com

Read More..

Batik Kayu Warisan Budaya Yogyakarta

Kerajinan adalah salah satu keunggulan daya tarik wisata yang mampu mendukung Yogyakarta sebagai kota pariwisata . Berbagai sumber potensi mengangkat citra kota yogyakarta , salah satunya adalah sentra kerajinan , dengan berbagai macam kerajinan yang ada di kota yogyakarta , maka pantaslah bahwa kota yogyakarta mendapat julukan sebagai kota kerajinan. Berbagai barang kerajinan tumbuh dengan pesat di kota yogyakarta. Barang kerajinan yang mereka hasilkan ada yang di jual untuk wilayah domestik , maupun mancanegara. Di dukung dengan banyaknya sumber bahan baku dan keterampilan yang dimiliki , baik dari pengrajin bersekala besar maupun pengrajin dalam skala kecil , berusaha menawarkan produk terbaiknya pada konsumen , sehingga muncul persaingan antar mereka. Aneka macam kerajinan yang ada di kota yogyakarta semakin tumbuh dan berkembang sesuai dengan permintaan pasar . Seperti halnya kerajinan batik, yang sekarang ini dikembangkan bukan hanya pada media kain, melainkan pada media kayu. Dusun Krebet terletak cukup jauh dari kota, dengan jalan yang tidak terlalu besar dan menanjak, karena daerah ini terletak didaerah pegunungan. Perjalanan dari kota Yogyakarta memakan waktu -/+ 30 menit dengan jarak tempuh sekitar 15 km. Untuk masuk ke daerah ini tidak sulit karena jalannya sudah diaspal dengan baik. Batik kayu merupakan warisan budaya Yogyakarta. Pelopor pengrajin Batik Kayu di Dusun Krebet adalaha Sanggar Peni yang didirikan oleh bapak Kemiskidi pada tahun 1988 yang dibantu oleh teman-teman dan juga kerabatnya. Membatik diatas kayu sudah menjadi kepiawaian masyarakat Yogyakarta tepatnya di Dusun krebet. Batik kayu yang mereka hasilkan juga sangat beragam, mulai dari topeng, miniature binatang, miniature furniture dan pernak-pernik hiasan lainya dengan dihiasi berbagai motif yang sangat cantik dan menarik. Proses pembuatanya juga hampir sama dengan membatik diatas kain, hanya saja medianya diganti menjadi kayu. Jenis kayu yang digunakan juga sangat beragam dengan hasil yang berbeda juga. Biasanya kayu yang sering digunakan sebagai bahan dasar adalah kayu lunak seperti sengon, pule dan mahoni, karena hasil yang didapatkan lebih bagus dan warnanya lebih indah daripada memakai bahan dasar kayu yang keras seperti kayu jati. Kayu yang mereka gunakan juga hasil dari hutan atau kebun dari daerah mereka sendiri, sehingga biaya produksi yang mereka keluarkan juga bisa mereka pangkas untuk keperluan lainya. Cara pembuatan Batik Kayu juga masih menggunakan metode tradisional dengan alat-alat tradisional juga, sehingga hasil yang didapatkan sangat naturalis dan sangat khas. Alat modern yang mereka gunakan hanya alat pemotong kayu dan alat penghalus kayu. Desain dibuat sendiri oleh pengerajin dan terdapat ratusan desain. Desain utama dari batik media kayu ini adalah : Jlereng dan Kawang, serta desain Kembang, yang motifnya divariasi atau di gabung-gabungkan. Motif khas Yogyakarta ialah Jlereng dan Kawang, namun motif lainnya juga muncul dari kreasi pengrajin sendiri maupun motif yang disesuaikan dengan permintaan pasar. Untuk kerajinan batik kayu tersebut bahan bakunya di datangkan dari daerah Banyumas berupa kerajinan bambu seperti produk keranjang dan tirai , untuk daerah grebak , secang Magelang seperti botol dan tongkat kayu , sedangkan dari Bantul produknya berupa mangkok dan barang-barang bubut dan dari Wonosari patung berupa hewan-hewan . Untuk proses membatik di awali dari pembuatan desain batik pada bahan bakunya . Setelah proses desain pada bahan baku kayu dengan menggunakan pensil kemudian menuju ke proses pembatikan menggunakan bahan baku malam. Dalam penggunannya malam tersebut harus dalam keadaan cair. Caranya dengan cara memanaskannya dalam wajan kecil atau biasa di sebut canting di atas kompor kecil . Untuk proses pewarnaan batik kayu ini , bahan yang digunakan adalah zat warna Naptol dan zat warna indogosol . Pada saat proses pewarnaan dengan mengunakan zat naptol tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung karena warna menjadi pudar , sebaliknya zat warna indogosol membutuhkan sinar matahari untuk menimbulkan warnanya , kemudian untuk menetapkan warnanya mengunakan larutan HCL dengan cara di celupkan , pemberian warna pada batik kayu ini tergantung pada beberapa kombinasi warna yang diinginkan. Untuk proses selanjutnya dilakukan pengeringan dengan di jemur ditempat terbuka . kemudian dilanjutkan dalam proses pelorotan malam , yang mengunakan cairan HCL , soda kostik , TRO atau turkish red oil dan soda Abu untuk menguatkan warna . bati kayu tersebut di cuci mengunakan air tawar , sampai benar-benar bersih dari kotoran-kotoran dan larutan HCL , yang selanjutnya di jemur kering angin . finisihing pada kerajinan batik kayu , mengunakan bahan aqua laker . sedangkan untuk bahan yang fungsional seperti mangkok , piring atau sendok mengunakan bahan khusus yang aman untuk kesehatan. Hasil kerajinan batik kayu ini , untuk barang-barang yang memerlukan tambahan aksesoris , seperti figura atau patung-patung dilengkapi dengan aksesoris kaca atau cincin untuk mempercantik batik kayu tersebut. Kemudian kerajinan itu dikemas dalam kardus , yang sebelumya diberi kertas rumput sebagai pelindung agar aman dari gesekan , saat pengiriman barang . Harga barang kerajinan batik kayu ini cukup berfariatif , mulai dari empat ribu rupiah sampai kisaran dua ratus ribu rupiah. Pemasaran Batik Kayu dusun Krebet wilayah pemasaranya juga tidak hanya dalam negri saja seperti Bali, Bandung, Jakarta dan kota-kota lainya, namun pemasaranya juga sampai ke luar negeri seperti Asia, Eropa, bahkan Arab Saudi. Dengan begitu tidak menjadi kendala untuk memasarkan hasil batik mereka karena sudah bisa diterima oleh masyarakat global dan mereka juga sudah mempunyai pelanggan tetap para kolektor benda-benda seni. Adapun teknik pemasaranya, selain membuka toko (showroom) di dusun Krebet, sanggar Sri Rejeki juga pernah mengikuti pameran di Bali, Pekan Raya Jakarta, hingga Bantul Expo. Hasil produksinya jarang terserap pasar lokal. Karena sistem harga pada pasar lokal sudah tidak sehat, misalnya di Malioboro, persaingan bukan terjadi pada segmen “kualitas barang”, akan tetapi pada faktor “harga”, sehingga harga produk kerajinan makin lama makin terpuruk. Untuk pasar lokal, Sanggar Sri Rejeki hanya memproduksi jika ada yang memesan, seperti dari Bali, Jakarta, Bandung dan batam. Sedangkan untuk ekspor, produk batik buatan Dewala ini sudah masuk ke Australia, Amerika, Jepang, Belanda melalui perusahaan trading, sedangkan untuk Kanada melalui seorang turis yang datang sendiri ke workshop Sri Rejeki, yang kemudian memesan dan menjualnya di Kanada. Ada juga pengrajin yang menerapkan Pemasaran hasil kerajinan batik kayu ini dengan sistem konsinyasi atau menitipkan barang pada counter-counter di mall-mall di daerah Yogyakarta , untuk pengembangan pemasaranya sudah sampai manca negara , itu terbukti dengan adanya buyer tetap yang sudah menembus pasar internasional , meliputi negara Jepang , Spanyol , Amerika dan beberapa negara Asia. Kemasyarakatan dan Perekonomian Batik kayu sudah menjadi icon tersendiri dusun krebet, disini banyak berdiri sanggar atau galeri batik dengan berbagai karakteristik dan ciri khas yang berbeda satu sama lain. Contohnya seperti Sanggar Peni milik bapak Kemiskidi dan Sanggar Punokawan milik bapak Anton wahono. Hasil batik yang mereka hasilkan akan sangat berbeda, baik motif maupun bentuk-bentuknya. Batik kayu juga sudah menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat di Dusun Krebet, sebagian besar dari mereka hidup menggantungkan diri dari kerajinan Batik Kayu. Menurut bapak Kemiskidi pemilik sanggar Peni, omzet Batik Kayu perbulan mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah, hal ini jelas sangat membantu perekonomian masyarakat setempat, karena sebagian besar pekerja dan pengrajin berasal dari dusun itu sendiri. Sebagian dari mereka mulai belajar membatik sejak kecil, sehingga kebanyakan dari masyarakat setempat memilih untuk membatik daripada melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, karena hasilnya juga sangat bisa membantu perekonomian. Sumber http://bisnisukm.com

Read More..

Kisah Sukses Dapur Cokelat

Berawal dari kegemarannya terhadap cokelat sejak kecil, ternyata mengantarkan Ermey Trisniarty menuju puncak kesuksesan. Berawal dari hobinya sedari kecil yang “doyan” makan coklat, ternyata membuat Ermey tertarik untuk menjalankan bisnis coklat. Kegemarannya yang besar terhadap coklat, membuat wanita kelahiran Jakarta 2 Mei 1975 ini memutuskan untuk membuka bisnis coklat di tahun 2001. Dengan mengusung nama “Dapur Cokelat” Ermey mencoba menawarkan sebuah konsep yang unik bagi para penggemar makanan manis ini. Ia membuat suasana di dalam outlet seperti halnya ruangan dapur, lengkap dengan furniture kitchen set serta perabot rumah tangga lainnya yang sering ditemui di rumah para konsumen. Inilah yang memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumennya, sehingga mereka merasa betah dan tak segan untuk kembali lagi ke Dapur Cokelat. Sebelum meraih kesuksesannya seperti sekarang ini, dulunya Ermey memulai bisnis kue dan permen coklat dengan menerima pesanan di rumah. Kegiatan tersebut dimulainya sejak tahun 1994 ketika Ia masih berstatus sebagai mahasiswa. Meskipun saat itu bisnisnya baru skala rumahan, namun Ermey yang akrab dipanggil Eyi ini aktif mempromosikan produknya ke berbagai teman dan kerabat dekatnya. Dan ternyata strategi tersebut berhasil, hingga pesanan pun mulai berdatangan setiap harinya. Kondisi inilah yang mendorong mantan karyawati hotel ini mulai menggeluti bisnis cokelatnya dengan serius, mengingat peluang pasar di bisnis ini masih sangat bagus.cokelat Setelah resign dari sebuah hotel yang ada di Jakarta, Ermey menggandeng dua rekannya untuk membuka toko coklat yang berbeda dari toko lainnya. Dengan modal patungan sebesar Rp 75 juta untuk setiap orangnya, mereka menyewa sebuah tempat di jalan KH Ahmad Dahlan, Jakarta Selatan dan membeli peralatan masak yang diperlukan untuk bisnis cokelatnya. Sesuai ide yang telah mereka sepakati, akhirnya dibangunlah sebuah toko cokelat dengan konsep dapur yang sangat homy. Tak heran jika bisnis ini dengan mudahnya menarik minat para konsumen, karena konsep yang ditawarkan memberikan kesan nyaman kepada setiap pengunjungnya. Berkat keunikan dekorasi toko yang ditampilkan serta kualitas rasa cokelat yang ditawarkan Ermey, kini dapur cokelat telah berkembang pesat dan dengan sistem kemitraan kini cabangnya sudah tersebar di sekitar Jakarta dan Surabaya. Seperti di daerah Menteng, Kompleks GreenVille, Kelapa Gading, Tebet, dan satu outlet di jalan Biliton Surabaya. Bisa dipastikan omset yang diterima Ermey pun kini bisa melebihi modal usaha yang pernah dikeluarkannya sepuluh tahun silam. Sekian dulu kilas profil pengusaha sukses untuk pekan ini, semoga kisah sukses Dapur Cokelat tersebut bisa bermanfaat bagi para pembaca dan menjadi inspirasi bisnis Anda. Mulai dari yang sederhana, mulai dari hobi Anda, dan selamat berkarya. Salam Sukses! Sumber http://bisnisukm.com

Read More..